AHLAN WASAHLAN...WELCOME TO MY BLOG, SELAMAT DATANG DI BLOGKU, SUGENG RAWUH TENG BLOG KULO. ULAMA ADALAH PEWARIS PARA NABI, MARI KITA HORMATI ULAMA DAN KYAI SEBAGAI PEMEGANG ESTAFET RISALAH RASULULLAH SAW.

Friday, July 20, 2007

KH Muhammad Saleh Darat

K.H.Muhammad Saleh Darat lahir di Desa Kedung Cemlung, Jepara, tahun 1820. Ayahnya bernama Kyai Umar seorang prajurit Pangeran Diponegoro.
Pendidikan
Pertama kali ia belajar pada KH Syahid di Waturoyo, Pati, Jawa Tengah. Kemudian ia meneruskan belajar di Semarang yaitu belajar kepada KH Muhammad Saleh Asnawi Kudus, KH Ishaq Damaran, KH Abu Abdillah Muhammad Hadi Banguni (Mufti Semarang), KH Ahmad Bafaqih Ba'lawi, dan KH Abdul Gani Bima. Setamat dari Semarang, Saleh diajak ayahnya ke Singapura untuk masa beberapa tahun, kemudian ia bersama ayahnya menunaikan ibada haji ke Tanah Suci, di tanah suci ayahnya wafat. Di sana ia tinggal selama beberapa tahun untuk menimba ilmu sambil mengajar. Sepulang dari Makkah, ia membuka pesantren di daerah Darat, yang letaknya di pesisir pantai Semarang. Murid-muridnya antara lain KH Hasyim Asy'ari, pendiri pesantren Tebuireng; KH Mahfuz Termas, pendiri Pondok Pesantren Termas, Pacitan; KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah; KH Idris, pendiri Ponpes Jamsaren, Solo; KH Sya'ban, ulama ahli falak; RA Kartini adalah juga seorang muridnya.
K.H. Saleh Darat selalu menekankan kepada para muridnya untuk giat menuntut ilmu. Inti sari Al-Quran, kata dia, adalah dorongan kepada umat manusia agar mempergunakan akalnya untuk memenuhi tuntutan hidupnya di dunia dan akhirat. Saleh Darat adalah ulama yang mempunyai tradisi intelektual menuliskan buah pikirannya dalam bentuk buku. Buku-bukunya antara lain adalah Kitab Majmu'ah asy-Syariah, Al Kafiyah li al-'Awwam (Buku Kumpulan Syariat yang Pantas bagi Orang Awam), dan kitab Munjiyat (Buku tentang Penyelamat) yang merupakan saduran dari buku Ihya' 'Ulum ad-Din karya Al Ghazali. Buku-buku lain karyanya adalah Kitab Al Hikam (Buku tentang Hikmah), Kitab Lata'if at-Taharah (Buku tentang Rahasia Bersuci), Kitab Manasik al-Hajj, Kitab Pasalatan, Tarjamah Sabil Al-'Abid 'ala Jauharah at-Tauhid, Mursyid al Wajiz, Minhaj al-Atqiya', Kitab Hadis al-Mi'raj, dan Kitab Asrar as-Salah. Sebagian besar bukunya sampai sekarang terus diterbitkan ulang oleh Penerbit Toha Putera, Semarang. Buku-buku itu khususnya digunakan di kalangan pesantren dan majelis taklim di Jawa Tengah.
K.H.Saleh Darat juga dikenal sebagai pemikir di bidang ilmu kalam. Ia adalah pendukung paham teologi Asy'ariyah dan Maturidiyah. Pembelaannya terhadap paham ini jelas kelihatan dalam bukunya, Tarjamah Sabil al-'Abid 'ala Jauharah at-Tauhid. Dalam buku ini, ia mengemukakan penafsirannya terhadap sabda Rasulillah SAW mengenai terpecahnya umat islam menjadi 73 golongan sepeninggal Beliau, dan hanya satu golongan yang selamat. Menurut beliau, yang dimaksud Nabi Muhammad SAW dengan golongan yang selamat adalah mereka yang berkelakuan seperti yang dilakukan oleh Rasulillah SAW, yaitu melaksanakan pokok-pokok kepercayaan Ahlussunah Waljamaah, Asy'ariyah, dan Maturidiyah.
Sebagai ulama yang berpikiran maju, ia senantiasa menekankan perlunya ikhtiar dan kerja keras, setelah itu baru bertawakal, menyerahkan semuanya pada Allah. Ia sangat mencela orang yang tidak mau bekerja keras karena memandang segala nasibnya telah ditakdirkan oleh Allah SWT. Ia juga tidak setuju dengan teori kebebasan manusia yang menempatkan manusia sebagai pencipta hakiki atas segala perbuatan. Tradisi berpikir kritis dan mengajarkan ilmu agama terus dikembangkan hingga akhir hayatnya. Saleh Darat wafat di Semarang, tanggal 18 Desember 1903 dalam usia 83 tahun.
READ MORE - KH Muhammad Saleh Darat

Monday, July 16, 2007

SYEIKH MAHFUZ AT-TARMASI

Syeikh Muhammad Mahfuz Termas lahir di Termas, Pacitan, Jawa Timur, pada 12 Jumadil Awal 1285 H/31 Agustus 1868 M.
Pertama kali beliau belajar pada ayahnya sendiri, yaitu Syeikh Abdullah bin Abdul Mannan at-Tarmasi. Setelah itu beliau melanjutkan belajar di Semarang dengan K.H.Muhammad Soleh Darat Semarang diantara kitab yang dipelajari di sini ialah Syarh al-Hikam (dua kali khatam), Tafsir Jalalain (dua kali khatam), Syarh Al-Mardini dan Wasilah ath-Thullab kitab tentang ilmu falak yang ditashih dan ditasqiq oleh Syeikh Ahmad Alfathani. Kemudian beliau melanjutkan belajar ke Mekah, di sana beliau belajar kepada Syeikh Ahmad al-Minsyawi gurunya di bidang qira'ah, Syeikh `Umar bin Barakat asy-Syami, Syeikh Mustafa al-'Afifi, Sayid Husein bin Sayid Muhammad al-Habsyi, Syeikh Muhammad Sa'id Ba Bashail, Sayid Ahmad az-Zawawi, Syeikh Muhammad asy-Syarbani ad-Dimyathi, Sayid Muhammad Amin bin Ahmad Ridhwan al-Madani. Gurunya yang paling banyak mengajarnya pelbagai ilmu secara keseluruhannya ialah Sayid Abi Bakr bin Sayid Muhammad asy-Syatha, Syeikh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah al-Makki, Syeikh Nawawi al-Bantani, Syeikh Ahmad al-Fathani dan lain-lain. Beliau adalah seorang ulama ahli hadits yang handal. Banyak ulama Indonesia yang pernah berguru kepada beliau di antaranya adalah Hadrotussyeikh K.H. Hasyim Asy'ari Tebuireng, K.H. Abdul Wahab Chasbullah Tambak Beras, K.H. Abas Djamil Buntet, K.H. Raden Asnawi Alhafidz Kudus, K.H. Bisri Syansuri Denanyar dan sebagainya. Beliau wafat di Mekah pada 1 Rejab 1338 H/20 Maret 1920 M.
READ MORE - SYEIKH MAHFUZ AT-TARMASI