AHLAN WASAHLAN...WELCOME TO MY BLOG, SELAMAT DATANG DI BLOGKU, SUGENG RAWUH TENG BLOG KULO. ULAMA ADALAH PEWARIS PARA NABI, MARI KITA HORMATI ULAMA DAN KYAI SEBAGAI PEMEGANG ESTAFET RISALAH RASULULLAH SAW.

Thursday, April 5, 2007

Hadrotussyekh KH. Abdul Hadi Zahid


Beliau lahir di Desa Kauman Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan pada tanggal 17 Rabi’ul Awwal 1309 H. Sejak berusia sebelas tahun beliau sudah mulai belajar di Pondok Pesantren Langitan hingga usia sembilan belas tahun, dan atas saran KH. Muhammad Khozin beliau melanjutkan studi di Pesantren Kademangan Bangkalan Madura di bawah asuhan KH. Kholil selama tiga tahun. Pada usia 13 tahun, beliau belajar di Pesantren Jamsaren Solo asuhan KH. Idris.
Setelah itu beliau kembali lagi nyatri di Pondok Pesantren Langitan hingga pada usia 25 tahun, dan diambil menantu oleh KH. Muhammad Khozin, dijodohkan dengan Ning Juwairiyah.
Pada usia yang relatif muda, 30 tahun beliau sudah menerima tugas berat sebagai pengasuh Pondok Pesantren Langitan. Namun meskipun begitu, di bawah asuhannya Pondok Pesantren Langitan saat itu mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Terbukti mulai periode ini (tahun 1949 M) mulai dikembangkan sistem pengajaran klasikal yang dahulu belum dikenal, dengan cara mendirikan madrasah ibtida’iyah dan madrasah mu’allimin serta kegiatan ekstra kurikuler seperti bahsul masa’il lil waqi’ah, jam’iyatul muballighin, jam’iyatul qurro’ wal khuffadz dan lain-lain. Di samping itu kegiatan rutinitas berupa pengajian kitab baik sistem sorogan maupun weton terus dilestarikan dan dikembangkan, terlebih sholat berjamaah, karena beliau adalah seorang ulama yang bertipikal sangat disiplin waktu dan terkenal keistiqomahannya.
Waktu pun terus bergulir, bergerak menuju suratan taqdir. Mendung duka menyelimuti atmosfir Pondok Pesantren Langitan. Air mata sebagai kesaksian atas cinta kepada sang guru besar jatuh menetes tak tertahankan. Hari itu, 9 Shofar 1391 H. atau bertepatan dengan tanggal 5 April 1971 M. kiai panutan umat, pengemban amanat, telah kembali ke haribaan ilahi Rabbi setelah mengasuh Pondok Pesantren Langitan dalam masa yang cukup lama, 50 tahun (1921-1971 M.). Ribuan umat kehilangan tongkat, orang bijak kehilangan hikmat. Nadimu adalah perjuangan, nafasmu adalah keihlasan dan santri-santrimu akan siap bertahan mewarnai kehidupan dengan tuntunan keteladanan yang telah diajarkan. Semoga kepergianmu menghadap sang Khalik dimudahkan jalannya.


READ MORE - Hadrotussyekh KH. Abdul Hadi Zahid

K.H. Musta'in Ramli


KH. Musta'in Ramli dilahirkan di Rejoso pada tanggal 31 Agustus 1931. Sejak kecil ia mendapat didikan langsung dari kedua orang tuanya. Dan baru tahun tahun 1949 M melanjutkan studi di Semarang dan Solo di Akademi dakwah Al Mubalighoh, diperguruan ini bakat kepemimpinannya menonjol sehingga pada waktu singkat mengajak sahabat – sahabatnya yang berasal dari daerah Jombang mendirikan Persatuan Mahasiswa Jombang. Studi di Lembaga ini diakhiri pada tahun 1954 M.

Pada tahun 1954 M beliau aktif di Nahdhotul Ulama Jombang tempat asalnya dan kemudian menjadi pengurus IPNU Pusat tahun 1954 sampai 1956. Upaya menerpa diri untuk lebih matang sebagai pimpinan Pondok Pesantren, KH Musta’in Romly banyak beranjang sana ke berbagai pondok pesantren dan lembaga pendidikan pada umumnya. Mulai tingkat nasional sampai internasional. Dalam kaitan inilah pada tahun 1963 M beliau Muhibah ke Negara- negara Eropa dan Timur Tengah, yang juga berziarah ke makam Syeh Abdul Qodir Al Jailani tokoh pemarkasa Thoriqoh Qodoriyah, di Irak.

Hal ini penting mengingat kedudukan beliau di Indonesia sebagai Al Mursyid Thoriqoh Qodiriyah Wannaqsabandiyah mewarisi keguruan KH Romly Tamim dan KH Cholil Rejoso. Oleh-oleh dari kunjungan muhibbah ini antara lain yang mendorong berdirinya universitas Darul Ulum pada tanggal 18 September 1965. Universitas Darul Ulum sendiri diprakasai Dr KH Musta’in Romly, KH Bhisry Cholil, K. Ahmad Baidhowi Cholil, Mohammad Wiyono (mantan Gubernur Jatim), KH Muh. As’ad Umar dan Muhammad Syahrul, SH. Untuk melengkapi keabsahan KH Musta’in Romly sebagai Rektor, pada tahun 1977 beliau mendapat gelar Doktor Hinoris Clausa dari Macau University. Pada tahun 1981 lawatan ke Timur Tengah dilakukan kembali dengan hasil kerjasama antara Universitas Darul Ulum dan Iraq University dalam bentuk tukar – menukar tenaga edukatif, dan dengan Kuwait University dalam bentuk beasiswa study ke Kuwait

Pada tahun 1984 KH Musta’in berkunjung ke Casablanka, Maroko, tepatnya pada bulan Januari 1984, yaitu mengikuti Kunjungan Kenegaraan bersama Wakil Presiden RI Bapak Umar Wirahadi Kusuma dan Menteri Luar Negeri RI Bapak Prof. Dr. Muchtar Kusumaatmadja dalam acara Konverensi Tingkat Tinggi Organisasi Konferensi Islam (OKI). Kunjungan ini dilanjutkan ke Prancis dan Jerman Barat. Selanjutnya pada bulan Juli dengan tahun yang sama, KH Musta’in mengikuti Konverensi antar Rektor se- dunia di Bangkok.
Semua kunjungan dijalani KH Musta’in dengan tekun demi kelembagaan Pendidikan yang di alamatkan beliau. Yaitu Lembaga Pondok Pesantren Darul Ulum, Lembaga Thoriqot Qoddiriyyah Wannaqsabandiyah dan Universitas Darul Ulum. Sampai wafat pada tanggal 21 Januari 1985, Beliau meninggalkan putra – putri M Rokhmad (almarhum), H. Luqman Haqim dari Ibu Chafsoh Ma’som, Hj Choirun Nisa’ dari Ibu Dzurriyatul Lum’ah, H. Abdul Mujib, Ahmada faidah, Chalimatussa’diyah dari Ibu Nyi Hj Djumiyatin Musta’in serta Siti Sarah dan Dewi Sanawai dari Ibu Ny. Hj.Latifa. Adapun jabatan yang pernah dimanahkan kepada Dr KH Musta’in Romly adalah:

1. Aggota MPR – DPR RI tahun 1983 sampai wafat.
2. Wakil ketua DPP MDI tahun 1984 sampai wafat.
3. Rektor Universitas Darul Ulum tahun 1965 sampai wafat
4. Al Mursyid Toriqoh Qodiriyah Wannaqsabandiyah tahun 1958
5. Ketua Umum Majelis Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum tahun 1958 sampai wafat.
6. Anggota BKS Perguruan Tinggi Swasta tahun 1983 sampai wafat.
7. Anggota IAUP ( International Association of University President ) 1981 di Chicago.
8. Ketua Umum Jam’iyah Thoriqot Mu’tabaroh Indonesia pada tahun 1975 sampai wafat


READ MORE - K.H. Musta'in Ramli